H – 18 Menjelang Student Exchange

16.25 1 Comments





Tujuan besarku semakin hari begitu dekat, tak terasa waktu bergulir begitu kejam hingga banyak menyita waktu belajar, bekerjasama dengan lingkunggan yang mencoba menguasai diriku. Dan pada akhirnya proses belajar mulai sedekit terlena, mungkin itu semua adalah cobaan dari tuhan untuk memeberikan Exsersaise apakah aku bisa istiqomah dengan kerja keras ku?.

Hari demi hari terus berganti, malam demi malam terus berputar, sampai saat aku menulis tulisan ini, aku masih binggung dengan kehidupan yang kujalani ini. Banyak hal yag tidak ku-mengerti, terkadang aku mempunyai keingginan yang mengebu-gebu banyak schedule yang telah dibuat, tapi realisasinya hanya 2% yang  dapat di kerjakaan itu pun tidak maksimal.

Itulah salah satu kendala dalam siklus belajar ini, tapi aku akan terus berusaha bagiamana pun caranya dalam sehari otakku dapat bekerja hingga 10%, karena menurut buku yang aku baca, orang-orang Indonesia tidak terlalu cerdas dengan orang-orang barat sana, menggapa ? bukan karena masyarakat pribumi bodoh,tetapi mereka semua tidak bisa memaksiamalkan otak mereka dalam beroperasi. Memang betul setiap otak manusia memiliki batas maksiamalnya masing-masing, tetapi jika kita belum menggetahui batas maksimalnya kapan, kita harus tetap berusaha menemukan nya.

Masyarakat pribumi menggunakan 2% kemampuan otak mereka setiap harinya sisanya digunakanan untuk makan, tidur dan bermain, manusia itu mahluk cerdas ingat dalam satu individu memiliki jutaan sel yang terdapat pada otaknya. Jadi mustahil jika manusi itu dikatakan bodoh, yang ada hanyalah manusia yang tidak mau berusaha yang hanya dapat bermalas-malasan dengan dunianya. Yang dapat merubah nasib kita kedepan bukan orang lain melainkan diri kita sendiri.

Cobalah berani menggambil langah besar dengan memberanikan diri untuk keluar dari zona aman, manusia biasanya tidak akan kemana-mana jika ia sudah merasa nyaman dengan siklus kehidupan. Fikirkan sejak kecil kita selalu bersama dengan orang tua, memulai dengan play group diantar dan dijemput setiap harinya, menempuh pendidikan sekolah dasar berangkat dari rumah kesekolah belajar dan bermain, pulang sekolah dilanjutkan istirahat dan bermain lagi, semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditempuh. Hal serupa tetap dilakukan tanpa disadari sudah mendarah danging dengan sendirinya.

Setelah lulus menempuh pendidkikan sekolah menegah, melanjutkan untuk belajar keperguruan tinggi dan lulus sarjana menikah, punya anak, menggalami masa manula dan hanya dapat meninkmati hidup yang berjalan pada zona aman.


Jika ada dongkrakaan untuk menjadikan hidup lebih berkesan yaitu motivasi. Yang tumbuh dari keinginan untuk berkarya dengan karir yang bagus dan dapat diakui banyak orang. Itu baru kehidupan yang nyata, seperti yang sedang aku lakukan sekarang yaitu belajar nekad untuk keluar dari zona aman membuat sejarah dalam hidupku sendiri ikut serta dalam program pertukaran pelajar. Mungkin disisi lain aku adalah seorang yang pemalas, setiap hari waktuku habis hanya untuk menonton dan tidur. Tapi karena aku optimis, dan belajar diluar negri adalah impianku sejak kecil. Maka kebiasaanku yang buruk tersebut sedikit demi- sedekit dapat diminimalisir, dan terfokus pada belajar,belajar dan belajar.

1 komentar:

  1. Keren-kereeeen sama semangatnya yang menggebu-gebu. Semoga akan mendapatkan hasil yang terbaik. Terus berusaha, berdoa, dan bermimpi setinggi-tingginya. Tapi jangan cuma mimpi sih haha :D
    Kalo udah berhasil jangan lupakan adik-adikanmu yang satu ini kak. Teruslah berbagi hal yang positif ^_^

    BalasHapus