H – 18 Menjelang Student Exchange
Tujuan
besarku semakin hari begitu dekat, tak terasa waktu bergulir begitu kejam
hingga banyak menyita waktu belajar, bekerjasama dengan lingkunggan yang
mencoba menguasai diriku. Dan pada akhirnya proses belajar mulai sedekit terlena,
mungkin itu semua adalah cobaan dari tuhan untuk memeberikan Exsersaise apakah
aku bisa istiqomah dengan kerja keras ku?.
Hari
demi hari terus berganti, malam demi malam terus berputar, sampai saat aku
menulis tulisan ini, aku masih binggung dengan kehidupan yang kujalani ini.
Banyak hal yag tidak ku-mengerti, terkadang aku mempunyai keingginan yang
mengebu-gebu banyak schedule yang telah dibuat, tapi realisasinya hanya 2%
yang dapat di kerjakaan itu pun tidak maksimal.
Itulah
salah satu kendala dalam siklus belajar ini, tapi aku akan terus berusaha
bagiamana pun caranya dalam sehari otakku dapat bekerja hingga 10%, karena
menurut buku yang aku baca, orang-orang Indonesia tidak terlalu cerdas dengan
orang-orang barat sana, menggapa ? bukan karena masyarakat pribumi bodoh,tetapi
mereka semua tidak bisa memaksiamalkan otak mereka dalam beroperasi. Memang
betul setiap otak manusia memiliki batas maksiamalnya masing-masing, tetapi
jika kita belum menggetahui batas maksimalnya kapan, kita harus tetap berusaha
menemukan nya.
Masyarakat
pribumi menggunakan 2% kemampuan otak mereka setiap harinya sisanya digunakanan
untuk makan, tidur dan bermain, manusia itu mahluk cerdas ingat dalam satu
individu memiliki jutaan sel yang terdapat pada otaknya. Jadi mustahil jika
manusi itu dikatakan bodoh, yang ada hanyalah manusia yang tidak mau berusaha
yang hanya dapat bermalas-malasan dengan dunianya. Yang dapat merubah nasib
kita kedepan bukan orang lain melainkan diri kita sendiri.
Cobalah
berani menggambil langah besar dengan memberanikan diri untuk keluar dari zona
aman, manusia biasanya tidak akan kemana-mana jika ia sudah merasa nyaman
dengan siklus kehidupan. Fikirkan sejak kecil kita selalu bersama dengan orang
tua, memulai dengan play group diantar dan dijemput setiap harinya, menempuh
pendidikan sekolah dasar berangkat dari rumah kesekolah belajar dan bermain,
pulang sekolah dilanjutkan istirahat dan bermain lagi, semakin tinggi jenjang
pendidikan yang ditempuh. Hal serupa tetap dilakukan tanpa disadari sudah
mendarah danging dengan sendirinya.
Setelah
lulus menempuh pendidkikan sekolah menegah, melanjutkan untuk belajar
keperguruan tinggi dan lulus sarjana menikah, punya anak, menggalami masa
manula dan hanya dapat meninkmati hidup yang berjalan pada zona aman.
Jika
ada dongkrakaan untuk menjadikan hidup lebih berkesan yaitu motivasi. Yang tumbuh
dari keinginan untuk berkarya dengan karir yang bagus dan dapat diakui banyak
orang. Itu baru kehidupan yang nyata, seperti yang sedang aku lakukan sekarang
yaitu belajar nekad untuk keluar dari zona aman membuat sejarah dalam hidupku
sendiri ikut serta dalam program pertukaran pelajar. Mungkin disisi lain aku
adalah seorang yang pemalas, setiap hari waktuku habis hanya untuk menonton dan
tidur. Tapi karena aku optimis, dan belajar diluar negri adalah impianku sejak
kecil. Maka kebiasaanku yang buruk tersebut sedikit demi- sedekit dapat
diminimalisir, dan terfokus pada belajar,belajar dan belajar.
Keren-kereeeen sama semangatnya yang menggebu-gebu. Semoga akan mendapatkan hasil yang terbaik. Terus berusaha, berdoa, dan bermimpi setinggi-tingginya. Tapi jangan cuma mimpi sih haha :D
BalasHapusKalo udah berhasil jangan lupakan adik-adikanmu yang satu ini kak. Teruslah berbagi hal yang positif ^_^